Subscribe

RSS Feed (xml)

Powered By

Skin Design:
Free Blogger Skins

Powered by Blogger

banner kanker diabet jantung autisme terapy tnj sejuta tnj solusi tnj solusi maria
Photobucket
Kesaksian Syakir STROKE bahkan 1/3 otaknya hilang Kesaksian AGIAN Tahitian Noni vs PENYAKIT JANTUNG dan HYPERTENSI GAGAL Ginjal dengan Tahitian Noni TNJ dan AUTISMEe STROKE Apa itu DETOKSOFIKASI ? Pre Menstrual Sindrome (PMS) Healing crisis Gastritis Shizophrenia

Lepas dari derita Batu Ginjal dan Kantung Kemih


Subagio Asihanto

Di tahun 2006, Subagio Asihanto memiliki masalah dengan kesehatan, yaitu batu ginjal dan batu kantung kemih. Bulan Februari 2006, masuk salah satu rumah sakit di jakarta untuk pengambilan dan pemecahan batu ginjal atau batu kantung kemih.

Setelah operasi selesai, dokter berharap batu yang sudah pecah bisa keluar bersamaan dengan urine. Tapi ternyata, setelah selang kateter dilepas, justru mengalami masalah baru karena menyempitnya saluran urine hingga 90%. Alhasil, dengan saluran urine hanya sebesar 10% dari saluran normal, Subagio Asihanto tidak bisa membuang urine.

Akhirnya kembali lagi ke rumah sakit, dan dokter menganjurkan masuk ruang operasi untuk dilakukan tindakan pembesaran saluran urine, yang belakangan saya kenal dengan istilah medis “busi”.

Ukuran yang diperoleh setelah saluran diperbesar (busi) pun hanya bertahan 1 minggu, karena saluran tersebut mengecil kembali bahkan bila dibiarkan selama tempo 2 minggu, saluran tersebut bisa mengecil kembali hingga tersisa 10% dari keadaan normal.

Tahun 2007, saluran urine kembali mengecil dan tertutup oleh batu, hingga tidak bisa lagi dilakukan tindakan dari luar (busi). Sehingga harus masuk rumah sakit lagi, untuk operasi kantong kemih.

3 minggu kemudian, tepatnya awal Januari 2008, harus kembali masuk rumah sakit karena infeksi ginjal yang parah dan harus segera di operasi untuk mengeluarkan nanah yang ada di ginjal. Situasi ini terjadi karena tidak disiplinnya Subagio Asihanto dalam melakukan busi.

Sebenarnya Subagio Asihanto sudah tidak tahan lagi dengan terapi busi ini, karena rasa sakit dan rasa tidak nyaman yang di rasakan setiap melakukan busi. Tapi apa boleh buat, karena dari beberapa dokter urologi yang ditemui, mereka berkata bahwa tidak ada obat untuk mencegah proses penciutan saluran kencing . Hanya dengan terapi busi itulah jalan satu-satunya problem penyakit tersebut.

Titik terang mulai terlihat dalam masalah batu ginjal & kantung kemih dengan Tahitian Noni Bioactive

Sampai seorang teman menganjurkan untuk meminum Tahitian Noni Bioactive Awalnya Subagio Asihanto ragu, tapi karena sudah terlanjur putus asa, dan menganggap masalah kesehatan batu ginjal & kantung kemih ini tidak ada obatnya. Maka mulailah mencoba terapi dengan Tahitian Noni Bioactive dengan dosis 50cc, 3 kali sehari. Hari pertama minum Tahitian Noni Bioactive , sudah merasakan khasiatnya. Badan menjadi lebih enak.

5 Juni 2010 adalah hari terakhir Subagio Asihanto merasakan terapi busi. Mengapa? Tanggal 5 juli 2010 sebenarnya adalah jadwal terapi busi.

Namun Subagio Asihanto membatalkan karena telah merasakan gejala yang jauh lebih baik pada tubuhnya setelah terapi dengan Tahitian Noni Bioactive .

Tanggal 6 juli 2010, ia merasa saluran urinenya yang berukuran 30% normal menjadi membesar, sejak hari itu Subagio Asihanto berkesimpulan bahwa ia telah sembuh dan hanya menghabiskan 4 botol Tahitian Noni Juice saja, ia sudah sembuh total.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar