Subscribe

RSS Feed (xml)

Powered By

Skin Design:
Free Blogger Skins

Powered by Blogger

banner kanker diabet jantung autisme terapy tnj sejuta tnj solusi tnj solusi maria
Photobucket
Kesaksian Syakir STROKE bahkan 1/3 otaknya hilang Kesaksian AGIAN Tahitian Noni vs PENYAKIT JANTUNG dan HYPERTENSI GAGAL Ginjal dengan Tahitian Noni TNJ dan AUTISMEe STROKE Apa itu DETOKSOFIKASI ? Pre Menstrual Sindrome (PMS) Healing crisis Gastritis Shizophrenia

Kanker Serviks



Denting dawai kehidupan Eva Agustine Mariana seakan terputus.Sederet huruf hitam di selembar kertas itu bagaikan palu godam yang menghantam Eva. Ia divonis kanker serviks stadium II.

Hasil pemeriksaan 17 september 2008 di sebuah rumah sakit di Jakarta Barat itu membuat Eva terguncang. Ia mencoba meyakinkan diri bahwa vonis tersebut hanyalah mimpi. Sayangnya test ulang di sebuah rumah sakit di Jakarta Pusat pada Oktober 2008 meneguhkan hasil test pertama : Kanker serviks.

Kanker serviks merupakan jawaban atas serangkaian gejala perut kram dan tak nyaman hendak muntah. tak hanya itu flek hiram muncul jika ia merasa keletihan. Ia pun seringkali sakit akibat pendarahan ketika berhubungan intim.

Untuk menghilangkan sel kanker, dokter menyarankan Eva kemoterapi 20 kali selama 2-3 bulan. Jika tidak berhasil,penyinaran menjadi harapan terakhir.Saat itu dokter bilang jangan harap punya anak. Bisa hidup pun sudah karunia Tuhan, kata ibu dua anak ini.

Mendengar kata kemoterapi langsung terbayang Siska, kakak iparnya yang menderita kanker Nasofaring, setelah menjalani kemoterapi rambutnya rontok,badan lunglai serta matinya indra perasa.Kondisi Eva semakin parah,punggung terasa sakit dan hambatan berkemih mulaiterus mendera.

Pada pertengahan Desember 2008,Ia memeriksakan diri ke rumah sakit. Hasilnya menunjukan kanker telah menjalar ke pangkal Paha: Stadium III akhir.Akibat vonis tersebut Eva takut tidur, Ia takut jika tak bangun lagi keesokan harinya.

Suaminya,David,tak berpangku tangan,David memberikan obat herbalis untuk kesembuhan istrinya. Namun, setelah mengkonsumsinya selama 3 bulan,hasilnya nihil.
Secerca titik terang muncul ketika ayah mertua Eva ,Henky, menyarankan minum Tahitian Noni Juice 1 liter setiap hari. Dosisnya 1 jam 4 sloki berukuran 30ml. "Dampak konsumsi Tahitian Noni Juice,maunya tidur terus,"kata Eva.

Sembilan hari hari pasca konsumsi TNJ, alat vitalnya terasa perih seperti luka diberi air jeruk nipis dan mulai adanya flekhitam dan bau tak sedap dari alt vitalnya. "Mulai hari ke 11,konsumsinya dikurangi menjadi 1/2 liter per hari.

Hari ke 18 flek hitam keluar disertai darah,badan lemas dan kepala terasa berat. Menginjak hari ke 28, darah yang keluar makin banyak,barangkali ada 1/4 -1/2 liter darah yang keluar,"kata Eva. Hari-hari berikutnya flek hitam mulai berkurang.

Pada Mei 2009, setelah menghabiskan 60 liter Tahitian Noni juice, kondisi tubuh Eva semakin membaik dan terasa fit. Merasa senang dengan kemajuan yang terjadi,pada 10 juni 2009,Ia pun memeriksakan diri ke sebuah rumah sakit din Jakarta. Hasil biopsi sel-sel abnormal dari tubuh Eva telah enyah. 'Dokter menyatakan daerah serviks dan kandungan dalam kondisi baik dan sempurna,"tutur Eva.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar